Apa kaitan antara defekasi, sekresi, ekskresi dan eliminasi? Serta apakah semua vertebrata dan invertebrata mengalami nya?
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban awalfitrah
– defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
– ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
– sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
– eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Sistem Ekskresi Hewan Pada Vertebrata1. Sistem Ekskresi pada Pisces
Sistem Ekskresi pada Pisces atau sitem pengeluaran Pada ikan, yang Mana alat-alat Pengeluaran pada ikan terdiri atas :
Ginjal
Insang
Kulit2. Sistem Eksresi pada Aves
Sistem Eksresi Aves atau Sistem pengeluaran pada Burung, yang Mana alat-alat Pengeluaran pada Burung terdiri atas :
Ginjal
Paru-Paru4. Sistem Ekskresi pada Reptilia
Sistem Eksresi Reptilia yang Mana alat-alat Pengeluaran pada Reptilia terdiri atas :
Ginjal
Paru-paru
Kulitkelompok invertebrata
a. Phylum Porifera
Kelompok ini tidak memiliki sistem ekskresi. Proses pembuangan limbah metabolisme dilakukan melalui difusi sel-sel penyusun dinding spongosol (rongga tubuh porifera). Limbah metabolisme ini akan larut bersama cairan tubuh di dalam spongosol, kemudian akan bersama-sama dikeluarkan melalui oskulum (lubang besar pada bagian permukaan atas tubuh porifera) ke perairan.
b. Phylum Coelenterata
Sama seperti kelompok filum porifera, hewan-hewan penghuni filum coelenterata (ubur-ubur, hydra, dll) tidak memiliki sistem ekskresi. Sehingga pengeluaran limbah metabolisme berlangsung secara difusi melalui sel-sel epitel pada rongga gastrovaskular. Limbah metabolisme yang terlarut dalam cairan tubuh dalam rongga gastrovaskular (rongga perut) akan di keluarkan melalui mulut ke lingkungan.
c. Phylum Platyhelmintes (cacing pipih)
Cacing pipih (planaria, cacing hati) memiliki sistem ekskresiyang sederhana. Sistem ekskresi pada planaria ialah sistem sel api (flame cells). Sistem ini merupakan rangkaian saluran (tubula) yang bercabang-cabang. Disusun atas protonefridia yang merupakan ginjal yang sederhana sebagai saluran utama. Protonefridia mengadakan percabangan, dan pada tiap percabangannya ditutup dengan satu sel yang memiliki bentuk seperti obor api. Sistem sel api ini terdapat di sepanjang tepi permukaan tubuh. Air dan zat terlarut dalam cairan tubuh memasuki lumen tubula protonefridia melalui celah-celah pada membran sel api. Gerakan silia yang berada di dalam sel api mempertahanan cairan tersebut tetap bergerak di dalam saluran protonefridia. Gerakan yang ditimbulka oleh sel api inimenyerupai dengan bola api, sehingga sitem pada cacing pipih disebut juga dengan sistem bola api. Kemudian cairan tersebut (urine) akan dikeluarkan melalui nefridiofor (lubang ekskresi) yaitu lubang dari tiap-tiap protonefridia yang berada di permukaan tubuh. Sistem bola api juga dimiliki oleh kelompok phylumm nemathelmintes (cacing tambang dkk).
d. Phylum Annelida
Annelida (cacing tanah dkk.) memiliki sepasang ginjal nefrdia pada tiap masing-masing segmen tubuhnya. Cairan yang mengandung limbah metabolisme tubuh masuk ke dalam saluran nefridia yang melilit sedimikian rupa pada segmen tubuhnya melalui nefrostom. Garam mineral dipompakan kembali ke dalm tubuh untuk menyeimbangkan tubuh. Limbah bernitrogen dibuang melalui lubang dipermukaan tubuh, nefriodopori, ke lingkungan. Urin cacing tanah sangat encer karena sedikit mengandung garam. Sistem nefridia juga ditemukan pada kelompok phylum Mollusca.
e. Phylum Arthropoda
Kelompok filum ini, terutama kelas insecta menggunakan pembuluh malpigi sebagai alat ekskresi. Tubula atau pembuluh malpigi merupakan pelipatan ke arah luar dari saluran pencernaan. Tubula ini mensekresikan limbah bernitrogren dan garam dari cairan tubuh (hemolimfa), dan air mengikuti zat-zat tersebut melalui osmosis. Sebagian besar air dan garam kembali diserap (reabsorpsi) ke dalam tubuh melalui sel epitel di rektum. Sedang limbah bernitrogen kering dalam bentuk asam urat dikeluarkan bersama feses melalui anus.