perbedaan teater tradisional cina dan teater tradisional jepang
Seni
Ferdianrizki
Pertanyaan
perbedaan teater tradisional cina dan teater tradisional jepang
1 Jawaban
-
1. Jawaban adamy07
1. Teater Tradisional China
Salah satu teater tradisional China yang terkenal adalah Opera Peking. Opera Peking menggabungkan musik, tari, nyanyian, pantomim dan akrobat. Tontonan opera ini muncul pada akhir abad ke-18 dan mulai populer di china pada pertengahan abad ke-19. Tata rias dan tata busananya penuh warna dan sangat rumit. Gerakan-gerakan pemainnya cenderung bersifat simbolik dan sugestif.
Lakon Opera Peking biasanya diambil dari sejarah China, legenda, cerita Rakyat, dan cerita-cerita kekinian. Dalam perjalanan sejarahnya, Opera Peking, terus mengalami perubahan hingga pada bentuknya yang sekarang. Opera Peking merupakan perpaduan dari banyak bentuk kesenian di China. Seperti juga teater tradisional di Indonesia, Opera Peking pada awalnya hanya dimainkan oleh pemain laki-laki. Pada tahun 1894 di Shanghai, barulah perempuan diperkenankan main. Selain di China, Opera Peking juga berkembang di negara lain seperti Taiwan.
2. Teater Tadisional Jepang
Salah satu bentuk teater tradisional Jepang yang terkenal adalah Kabuki. Seperti juga teater tradisional China, tata rias dan tata busana Kabuki juga sangat rumit. Bentuk tontonannya berupa campuran dari musik, tarian, dan nyanyian.
Kabuki berasal dari tiga suku kata bahasa Jepang, Ka yang artinya menyanyi), bu yang artinya menari, dan ki yang artinya ketrampilan. Sehingga kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya di Jepang. Dalam sejarahnya, Teater Kabuki tidak banyak mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium, dalam tontonan teater Kabuki pelaku dan penonton tidak diberi jarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.