cara menanam padi dilereng
B. Indonesia
Santikaayuningsih
Pertanyaan
cara menanam padi dilereng
2 Jawaban
-
1. Jawaban malikhhandani
Yang dimaksud dengan lahan pegunungan adalah lahan pertanian dan kehutanan pada ketinggian > 350 m diatas permukaan air laut (dpl). Zona sistem usaha tani (SUT) konservasi atau wanatani beriklim basah (curah hujan > 1.500 m mm/tahun) dan beriklim kering (curah hujan < 1.500 mm/tahun, tetapi hujan terdistribusi pada periode pendek, sehingga volume dan intensitas hujan cukup tinggi pada bulan-bulan tertentu). Dilahan pegunungan, budidaya pertanian dihadapkan kepada faktor pembatas biofisik seperti lereng yang relatif curam, kepekaan tanah terhadap longsor dan erosi, curah hujan yang relatif tinggi dan lain-lain. Kesalahan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya lahan di daerah pegunungan dapat menimbulkan kerusakan berupa degradasi kesuburan tanah dan ketersediaan air yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di lahan pegunungan tetapi juga didatara rendah.
Diterapkannya pengelolaan lahan pegunungan yang tepat guna dan tepat sasaran melalui teknologi sistem usahatani konservasi, dapat memberikan keuntungan secara ekonomi dan melindungi lingkungan secara simultan sehingga pembangunan pertanian dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan dapat terwujud. -
2. Jawaban desiirmaandreinadya
Budidaya Pertanian Dengan Sistem Usahatani Pada Lahan Pegunungan
Mengacu Pementan Nomor : 47/Permentan/OT.140/10/2006, budidaya pertanian pada lahan pegunungan yang sesuai dengan kondisi alam, seyogyanya menerapkan sistem usahatani (SUT) konservasi yang tepat. SUT konservasi mengintegrasikan dan mensinergikan tanaman di bidang olah, tanaman penguat bibir teras dan ternak ruminansia kecil atau besar yang dikandangkan di pekarangan rumah. Integrasi dan sinergi tersebut harus menguntungkan petani. Ada tiga komponen teknologi SUT konservasi dari sisi tanaman yaitu dengan pengaturan pola tanam pada bidang olah, peningkatan kesuburan tanah dan ketersediaan air dan sistem wanatani.
Pengaturan pola tanam pada bidang olah ini bertujuan untuk memaksimalkan penutupan lahan, untuk mengurangi daya pukul butiran hujan langsung ke permukaan tanah. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan pola tanam ini adalah iklim, tingkat kesuburan tanah, ketersediaan tenaga kerja dan permintaan pasar. Faktor iklim yang paling penting adalah curah hujan, terutama jumlah bulan basah dengan curah hujan > 200 mm, jumlah bulan kering dengan curah hujan <100 mm, dan bulan sedang dengan jumlah curah hujan 100 – 200 mm. Daerah yang mempunyai bulan basah 4 bulan berturut-turut dapat ditanami padi gogo. Daerah dengan bulan sedang selama tiga bulan berturut-turut cocok untuk palawija. Daerah dengan bulan kering panjang, kemungkinan masih dapat ditanami berbagai tanaman semusim yang toleran kekeringan seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang gude dan sayuran. Ada dua pola tanam yang dapat digunakan yaitu tanam bersusulan (tumpang gilir) dan tanam bersisipan (tumpang sari). Tumpang gilir ( relay cropping) adalah sistem bercocok tanam dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman pada sebidang tanah selama satu tahun. Tanaman musim kedua ditanam sebelum panen tanaman musim pertama. Contohnya adalah tumpang gilir antara tanaman jagung yang ditanam pada awal musim hujan dan kacang tanah yang ditanam beberapa minggu sebelum panen jagung. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan intensitas penggunaan lahan dan menjaga agar permukaan tanah selalu tertutup tanaman. Sistem ini dimaksudkan untuk mempercepat penanaman tanaman pada musim kedua, sehingga masih mendapatkan air hujan dengan jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan produksinya. Tumpang sari (tanam bersisipan), adalah sistem penanaman lebih dari satu macam tanaman pada lahan yang sama secara simultan, dengan umur tanaman yang relatif sama dan diatur dalam barisan atau kumpulan barisan secara berselang-seling seperti : gogo + jagung – jagung + kacang tanah. Pada musim pertama di awal musim hujan, padi gogo ditanam secara tumpang sari dengan jagung. Pada musim tanam kedua (musim kemarau) jagung ditumpangsarikan dengan kacang tanah.